Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan berupa mikroskop .Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Berdasarkan penemuan sel oleh Robert Hooke,
berkembanglah teori-teori mengenai sel. Jacob Schleiden dan Theodor Schwan
mengemukakan bahwa sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
Menurut Max Schultze, sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Rudolph
Virchow berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua
sel berasal dari sel sebelumnya). Adapun teori mengenai sel sebagai unit
hereditas makhluk hidup dikemukakan oleh Robert Brown, Felix Durjadin, dan
Johanes Purkinye.
Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotikdan sel eukariotik. Sel
prokariotik hanya ditemukan pada Bakteri (Eubacteria dan Archaebacteria).
Sementara itu, empat kingdom lainnya (Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia)
memiliki sel eukariotik.
Apakah Anda masih ingat perbedaan prokariotik dan
eukariotik? Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani. Proartinya sebelum
dan karyonartinya
biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah yang disebut
nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah yang disebut
nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
Istilah eukariotik berasal dari bahasa Yunani, eu artinya nyata dan karyon artinya
inti. Sel eukariotik memiliki inti sel (nukleus) nyata yang dibatasi oleh
membran inti. Secara umum, sel eukariotik lebih kompleks dan lebih besar
dibandingkan sel prokariotik. Berikut ini tabel perbedaan antara sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Tabel 1. Perbedaaan
antara sel prokariotik dan eukariotik
Tabel 2. Perbandingan
struktur dan organel sel prokariotik dengan sel eukariotik
1.
Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel prokariotik sebagai berikut.
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel prokariotik sebagai berikut.
a. Dinding sel tersusun
dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung
dan pemberi bentuk tubuh.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA.
2. Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti
dan sistem endomembran. Sistem endomembran yaitu organelorganel bermembran
seperti reticulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel
hewan dan sel tumbuhan tergolong sel eukariotik. Struktur sel eukariotik
terdiri atas tiga komponen utama yaitu membran plasma, sitoplasma, dan
organel-organel sel.
Gambar: Struktur umum sel eukariotik
Sel eukariotik pada sel tumbuhan dan sel hewan
berbeda. Berikut ini gambar perbandingan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Gambar struktur sel tumbuhan (atas) dan sel hewan
(bawah).
Adapun keterangan mengenai struktur selnya sebagai
berikut.
a. Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang
melindungi protoplasma. Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya
hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino,
gliserol, dan berbagai ion. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel,
mengatur ke luar masuknya berbagai zat, dan sebagai tempat reaksi respirasi dan
oksidasi.
Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan
lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid,
dan sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan
protein membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral.
Perhatikan struktur membran plasma berikut!
Membran sel sangat tipis dan hanya terdiri atas dua
lapis fosfolipid. Bagian kepala (fosfat) yang bersifat hidrofilik(senang air)
berada di bagian luar membran sel. Adapun bagian ekor (lipid) berada di bagian
dalam membran sel dan bersifat hidrofobik(tidak senang air). Jadi, satu sisi
menghadap ke bagian luar sel, sedangkan sisi lainnya menghadap ke bagian dalam
sel sel masuk.
Gambar Fosfolipid
membran sel. Sumber: biomoocnews.blogspot.com
b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada
di luar membran inti. Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Gambar : Sitoplasma
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma
meliputi efek Tyndal, gerak Brown, gerak siklosis, memiliki tegangan permukaan,
dan bersifat elektrolit. Sifat biologis matriks sitoplasma meliputi mampu
mengenali rangsang (iritabilita) dan mengantar rangsang (konduktivitas). Adapun
fungsi sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat
terjadinya reaksi metabolisme.
c. Organel-Organel Sel
Sebagian besar organel sel diselubungi
oleh lapisan membran dengan struktur yang sama dengan lapisan membran sel. Di
dalam sel terdapat banyak
struktur kecil yang disebut organel. Organel-organel sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun sel sebagai berikut.
struktur kecil yang disebut organel. Organel-organel sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun sel sebagai berikut.
1) Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter sekitar 10 µm. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter sekitar 10 µm. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
Gambar Inti sel (nukleus).
Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran,
kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di
dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik
berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat sebagai
bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel.
Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan
protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada
saat sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu
organel sel yang berperan dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis
protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk
ribonucleic acid(RNA). RNA ini disebut messengerRNA (mRNA). Pembentukan mRNA
terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA
membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori membran inti untuk
diterjemahkan di ribosom menjadi protein.
Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein
yang hilang, membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang
lain. Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di
membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan
keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui
lubang-lubang tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta
sel yang lain.
2). Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
Gambar 1: Posisi
Retikulum endoplasma
Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada
retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti. Retikulum
endoplasma ada yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang tampak halus (RE
halus). Pada permukaan membran RE kasar terdapat ribosom yang menempel. Ribosom
yang menempel membuat RE terlihat kasar (Gambar bawah kiri). RE kasar
berperan dalam pembentukan membran dan protein. Adapun RE halus berperan dalam
pembentukan lemak, menetralisir racun, dan penyimpanan kalsium yang berguna
pada kontraksi sel otot.
3).Ribosom
Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel
eukariotik tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah
ribosom. Ribosom berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel
yang aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak
terdapat juga di anak inti (nukleolus).
Gambar: Wujud Ribosom di
bawah mikroskop elektron
Gambar: Ribosom ada yang
menempel pada RE ada yang bebas melayang di sitoplasma
Gambar: Struktur sub
unit ribosom yang terdiri atas sub unit kecil dan besar
4).Kompleks Golgi/ Badan Golgi
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat dengan RE dalam sintesis protein. Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat dengan RE dalam sintesis protein. Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
Gambar: Badan Golgi
Badan Golgi berbentuk seperti kantung yang pipih,
dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat berdekatan dan
membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan Golgi diduga sebagai salah satu
bentuk dari sistem membran pada RE. Badan Golgi kadang terlihat berada
berdekatan dengan RE.
Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein
yang baru disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang
dihasilkan ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormon dan
neurotransmiter(bahan penerus informasi pada sistem saraf).
5).
Mitokondria
Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Gambar: Mitokondria
dengan dua lapis membran dan krista
Ruangan dalam mitokondria berisi cairan yang disebut
matriks mitokondria. Di dalam matriks mitokondria terdapat enzim pernapasan,
DNA, RNA, dan protein. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi
sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif, dan sistem transfer elektron. Secara
sederhana, reaksi oksidasi makanan dapat ditulis sebagai berikut.
Banyaknya jumlah mitokondria dalam sel, bergantung
pada seberapa aktif sel-sel tersebut. Misalnya, pada sel otot, memiliki
mitokondria lebih banyak dibandingkan sel yang pasif. Semakin banyak
mitokondria, semakin tinggi frekuensi proses respirasi.
KLASIFIKASI
MIKROORGANISME :
·
Protozoa
·
Fungi
·
Algae
·
Bakteri
·
Virus
A. Protozoa
Pengertian
Protozoa, Ciri-ciri dan Kelas - protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu
protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.Protozoa merupakan kelompok
lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang
jelas perbedaannya. KebanyakanProtozoa hanya
dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah
atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan
maka protozoa akan membentuk membran tebal dan
kuat yang disebut Kista
Ciri-ciri protozoa
1.Umumnya
tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
2.Protozoa
memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau
bulu cambuk (flagel).
3.Hidup
bebas, saprofit atau parasit
4.Organisme
bersel tunggal
5.Eukariotik
atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6.Hidup
soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7.Dapat
membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding
tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
8.Protozoa
mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9.Protozoa
tidak mempunyai dinding sel
10.Protozoa
merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Klasifikasi
protozoa
·
Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).
Contoh protozoa jenis Ciliata adalah Paramecium sp
·
Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contoh
protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp
·
Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa
adalah Plasmodium sp.
·
Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk). Contoh jenis
flagellata adalah Trypanosoma sp.
Peranan Protozoa
A. Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian
Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah
populasi Bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan
sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton)
dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang,
kepiting, ikan, dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi
petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di
dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan
penggosok.
B. Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkanProtozoa antara lain :
Jenis penyakit
|
Protozoa
|
Disentri
Diare (Balantidiosis) Penyakit tidur (Afrika) Toksoplasmosis (kematian janin) Malaria tertiana Malaria quartana Malaria tropika Kalaazar Surra (hewan ternak) |
Entamoeba histolytica
Balantidium coli Trypanosoma gambiense Toxoplasma gondii Plasmodium vivax Plasmodium malariae Plasmodium falciparum Leishmania donovani Trypanosoma evansi |
B.fungi
Fungi adalah
nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam
sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim
bagiFungi.
Ciri-ciri :
- Tidak memiliki klorofil
- Tidak memiliki klorofil
-
Berkembang
biak dengan membentuk spora
-
Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa
-
Tubuh
belum dapat dibedakan antara akar,batang, dan daun.
-
Multiseluler
-
Heterotrof
B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)
Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur
terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah
keduanya ini memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur
uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara
seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang
terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang
hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa
(fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia.
Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga
terbentuk spora askus atau spora sidium.
Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat
bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora
biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.Endospora adalah spoa yang
dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga
kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang
dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus,
biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok
jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium,
dan biasanya berjumlah empat spora.
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan
membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga
terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat
melepaskan diri.
Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:
- Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
- Seksual(membentuk spora askus)
Reproduksi jamur multiseluler:
- Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
- Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium)
3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)
Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan
struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi
4 divisi yaitu
1.Divisi Zygomycota
Tubuh
Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak
bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung
kitin.
Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe,
selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan
makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit
busuk pada ular jalar.
Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan
spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk
spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan
spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang
baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
2.Divisi Ascomycota
Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat
menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual,
berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini
menyerupai kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu
askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.
a.Reproduksi secara sesksual
Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara
ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi
membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang
disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi
jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium
tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu
disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium
pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti
askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa
hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu
masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja
berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat
melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini
terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus.
Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah
menjadi tubuh buah atau askokarp.
Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa
itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut
terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut spora askus. Spora askus
dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora
askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.
b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga
melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas,
pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada
yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran
tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat
dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan
ada pula yang bersimbiosis.
Kesimpulan :Ascomycota
- Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
- Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
- Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
- Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus
3. Divisi Basidiomycota
Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur
makroskopik, dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim
penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon,
atau di tanah yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya
pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan
misalnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur
tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti
satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat.
Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain
yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan.
Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap
basidium menghasilkan 4 spora basidum.
Kesimpulan :Basidiomycota
- Merupakan jamur makroskopik
- Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
- Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
- Reproduksi aseksual dengan Konidia
4.Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi
seksualnya menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang
menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum
semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya.
Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara
reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan
1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k
dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah
penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian
ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan
dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur
oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama
Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan
askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.
C.Algae
Pengertian Ganggang/Alga, Ciri-Ciri,
Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Secara
umum, Pengertian Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat
fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotositentis.
Ganggang/Alga memiliki kloroplas dengan mengandung klorofil atau plastida yang
berisi pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang (Alga) dapat dengan mudah
ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel di suatu
tempat atau melayang-layang di air.
Ganggang (Alga) merupakan protista mirip
tumbuhan. Ganggang menimbulkan air sawah, air kolam, air danaum, atau akuarium
tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat menyangka bahwa ganggang adalah lumut.
Padahal ganggang berbeda dengan lumut. Lumut tidak terendam di air, sedangkan
ganggang hidup dalam air. Jika di pegang, lumut akan terasa seperti beludru dan
lebih kering, sedangkan ganggang akan terasa basah, licin atau berlendir. Di
laut, ganggang mudah ditemukan, dan biasanya terdampar di pantai, berbentuk
menyerupai tumbuhan yang berwarna-warni (hijau, kuning, merah atau cokelat).
Biasanya orang awam menyebutnya dengan rumput laut.
Ciri-Ciri Ganggang (Alga)
Ganggang
(alga) memiliki karakteristik/ciri-ciri umum antara lain sebagai
berikut...
- Organisme eukariotik
- Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
- Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,
- Mempunyai pirenoid
- Menyimpan cadangan makanan
- Bersifat uniseluler/multiseluler
- Memiliki dinding sel/tidak
- Soliter/berkoloni
- Bergerak/tidak bergerak
- Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami.
- Metagenesis atau tidak
- Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen
- Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
- Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya
Ganggang
(Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan, yang dibedakan menjadi enam
filum antara lain sebagai berikut...
1. Euglenoid
(Euglenophyta) (Alga Hijau Terang)
Euglenoid
berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang
berarti sejati, dan gleen yang
berarti mata. Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler dengan bintik mata
yang berwarna merah (stigma), dan tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan
dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan berfotosintetis
seperti tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies
Euglenoid. salah satu speises yang terkenal Euglenoid adalaheuglena viridis. Dengan
menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil
tersimpan dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Ciri-Ciri
Euglenoid
- Bersifat uniseluler
- Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma),
- Tidak berdinding sel,
- Mempunyai flagela,
- Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
- Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten.
- Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit peternakan yang mengandung kotoran hewan.
- Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.
- Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu.
2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau
Ganggang Pirang)
Chrysophyta
berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang
berarti emas. Chrysophyta (ganggang keemasan/alga keemasan) adalah ganggang
yang memiliki pigmen dominan derivat yang berupa xantofil (kuning), dan pigmen
lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). Chrysophyta bersifat
uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan juga multiseluler. Ada Chrysophyta
yang memiliki flagela, dan ada juga tidak memiliki flagela, Chrysophyta dengan
berdinding sel mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta
menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di
air tawar dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun
sebagian spesies ada mampu menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau
menelan partikel makanan dan bakteri dengan menjulurkan pseudopodianya.
Ciri-Ciri
Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
Berpigmen
dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan pigmen dengan klorofil a,
c, dan fukosantin (cokelat).
- Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
- Berflagela dan tidak berflagela
- Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau silika.
- Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak
- Habitat di air tawar dan air laut.
- Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
- Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta
dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan
Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...
a.
Xanthophyceae
Xanthophyceae
berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil.
Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki
banyak inti). Xanthophyceae bereproduksi secara vegetatif maupun generatif.
Reproduksi secara vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh
menjadi filamen baru. Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu
anteridium dengan menghasilkan spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan
ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan zigospora selanjutnya tumbuh
menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria.
b.
Chrysophyceae
Chrysophyceae
berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten. Cadangan
makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari
satu sel dan hidup secara soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang
hidup berkoloni, sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup
secara soliter. Sel tubuhnya berbentuk mirip dengan bola dan berflagela.
c.
Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae
berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang
artinya batang kecil sedangkan phykos adalah
alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna kuning
kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan
organik dan silika.
3. Pyrrophyta
(Dinoflagellata atau Ganggang Api)
Pyrrophyta
berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang
artinya api atau ganggang api. Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang
menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat) di malam hari karena
sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellatayang
berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang
berarti berputar dan flagel yang
berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populagi
Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta
kedalaman air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut
yang menimbulkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini
menyebabkan populasi Ganggang api (Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang
merah (red tide) di laut.
Ciri-Ciri
Pyrrophyta (Ganggang Api)
- Bersifat uniseluler
- Sel-sel yang mengandung fosfor.
- Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi serta kedalaman air laut.
- Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri
- Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan yang satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan.
- Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
- Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa
4. Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
Chlorophyta
berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu
hijau. Chlorophyta (Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan
pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning
kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis klorofil yang
terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali Chlorophyta
dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari selulosa. Cadangan
makanannya disimpan dalam bentuk amilum, minya, dan protein.
Ciri-Ciri
Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
- Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning).
- Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler.
- Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif
- Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi.
- Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina.
- Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar.
- Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton.
- Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan.
- Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik.
5. Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat)
Phaeophyta
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang
berarti cokelat. Phaeophyta adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna
cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup
pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil. Phaeophyta
menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin. Dinding selnya mengandung
pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang multiseluler dengan
bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka melekat di
batuan dengan bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung
yang terdapat dekat blade.
Ciri-Ciri
Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)
- Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
- Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang
- Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
- Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat menyimpan cadangan makanan.
- Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam alginat)
- Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan transportasi tumbuhan darat
6. Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)
Rhodophyta
berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang
berarti merah. Rhodophyta adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan
fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta
pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigme fikoerritrin dan
fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam bentuk menangkap glombang
cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta hidup di
laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan
kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal
berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah
lebih sedikit.
Ciri-Ciri
Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)
- Umumnya bersifat multiseluler,
- Berbenuk benang atau lembaran
- Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina.
- Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar)
- Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium.
Reproduksi Ganggang/Alga
Ganggang
(Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual.
Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan
zoospora. Sedangkan secara seksual melalui isogami dan oogami antara lain
sebagai berikut...
a. Reproduksi
Aseksual
Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada
alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk
filamen umumnya bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah
terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian.
Selain
dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan
pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput
dan bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela.
Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi
Seksual
Reproduksi
secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan
isogami dan oogami.
Tipe
isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya
dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan
dengan mengalami dormansi. maka disebut dengan zigospora
Sedangkan
untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina.
Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan
pada gamet jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk
tidak berkecambah namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan
oospora.
Peranan Ganggang/Alga
Ganggang/alga
yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut...
- Ganggang (alga) hijau merupakan sumber dari fitoplanton yang difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya
- Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium dengan mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum, dan Fucus).
- Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim).
- Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang keemasan yang berguna untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring, bahansa isolasi, dan industri kaca.
D.Bakteri
A. PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri
adalah sebuah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki inti sel
(prokariota). Bakteri ini membelah diri untuk berkembang biak, sehinga butuh
mikroskop untuk mengamatinya. Bakteri merupakan salah satu penyebab terjadinya
infeksi pada tubuh manusia dan hewan. Sehingga untuk melakukan pengobatan atau
pemberian antibiotik pada sebuah penyakit infeksi, terlebih dahulu penting untuk
memahami tentang bakteri tersebut.
B. CIRI – CIRI BAKTERI
- Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak memiliki membran inti
- Memiliki dinding sel peptidoglikan
- Memiliki organel sel yang mempunyai membran
- Materi asam nukleat (DNA) nya dalam bentuk plasmid
- Berkembang biak dengan membelah diri
- Hanya dapat dilihat melalui mikroskop
- Dinding sel nya kaku
- Organisme prokariot, prokariot yaitu memiliki kromosom tunggal dan tidak memiliki nukleus
- Dapat berbentuk bulat, batang, maupun spiral
Secara
khusus, bakteri dibagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif, perbedaan ciri-ciri antara keduanya adalah:
Sifat
|
Gram positif
|
Gram negatif
|
Membran plasma
|
Tunggal
|
Ganda
|
Dinding sel
|
Tersusun atas
peptidoglikan yang tebal dan membran sel
|
Tersusun atas
peptidoglikan yang lebih tipis dan terletak diantara membran dalam dan
membran luar
|
Kandungan lipid pada
dinding sel
|
Rendah
|
Tinggi
|
Penghambat warna
basa
|
Lebih dihambat
|
Kurang dihambat
|
Hasil pemeriksaan
Gram staining
|
Menyerap warna
kristal violet (ungu)
|
Menyerap warna
safranin (merah)
|
Kebutuhan nutrien
|
Kompleks
|
Sederhana
|
Sensitivitas
terhadap antibiotik
|
Sensitif
|
Lebih Resisten
|
Ketahanan terhadap
perlakuan fisik
|
Tahan
|
Kurang Tahan
|
C. STRUKTUR BAKTERI
Bakteri berukuran sangat kecil, yang hanya dapat
dilihat jelas morfologinya menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x100 kali
bahkan lebih. Lebar tubuhnya berukuran 1-2 mikron, dan panjang tubuhnya
berukuran 2-5 mikron. Satu mikron sama dengan 1/1000 mm. Bakteri berbentuk
kokus diameternya adalah 0,5-2,5 mikron. Sedangkan bakteri berbentuk basil
berdiameter 0.2-2,0 mikron.
Secara garis besar, bentuk bakteri dibedakan menjadi
tiga, yaitu spiral, kokus dan basil.
Bentuk
kokus (tunggal: coccus, jamak: cocci) adalah bentuk
bulat atau dapat menyerupai oval, bila bakteri cocci ini membelah diri,
maka sel nya dapat melekat satu sama lain dan bergabung menjadi diplococci. Cocci yang
membelah dalam dua bagian dan membentuk empat kelompokcoccus disebut
dengan tetrad. Cocci yang membelah dalam tiga bagian dan
melekat membentuk delapan kelompok coccus disebut dengan sarcina.
Bakteri yang terkenal dalam bidang kesehatan yang sering membuat infeksi
adalah Streptococcus dan Staphylococcus. Streptococcus adalah cocciyang
setelah membelah tetap melekat satu sama lain, dan membentuk rantai. Sedangkanstaphylococci adalah cocci yang
membelah pada banyak bagian/bidang dan kumpulannya mirip seperti buah anggur.
Bentuk basil (tunggal: bacillus,
jamak: bacilli) adalah bentuk seperti batang. Bila bakteri bacilli ini
membelah diri, maka selnya dapat melekat berpasangan menjadi diplobacilli, streptobacilli adalahbacilli yang
berpasangan setelah pembelahan dan membentuk rantai. Sedangkan bacilli yang
tampak pada mikroskop menyerupai cocci disebut dengan coccobacilli.
Bentuk spiral yaitu bakteri yang bentuknya memiliki
lekukan satu atau lebih lekukan. Bakteri bentuk spiral ini dibagi lagi dalam
beberapa jenis, yaitu bakteri bentuk batang yang melengkung seperti bentuk koma
disebut dengan vibrio, bakteri yang berpilin dan kaku disebut dengan spirillea,
dan bakteri yang berpilin tapi fleksibel disebut dengan spirochaeta.
Dinding
sel bakteri terluar dilindingi oleh kapsul yang kokoh, kemudian terdapat
lapisan peptidoglikan yang kuat dan juga membran sel, pada bakteri gram
positif, lapisan peptidoglikan nya sangat tebal, sedangkan pada bakteri Gram
negatif, lapisan peptidoglikannya lebih tipis yang terdapat didalam ruang
periplasmik, yaitu ruang antara membran sel luar dan membran sel dalam sehingga
bakteri Gram negatif juga membantu keutuhan dan ketahanan bakteri melalui
dinding selnya, bahkan sifat patogen bakteri Gram negatif lebih berbahaya dari
bakteri Gram positif, diakibatkan oleh membran luar dari dinding selnya dapat
menghalangi masuknya zat antibiotik
Didalam
sel bakteri, terdapat materi genetik DNA dalam bentuk plasmid. Juga terdapat
mitokondria sebagai sumber energi dari bakteri, pada beberapa bakteri, dijumpai
flagela (alat gerak)
E. KLASIFIKASI BAKTERI
Hans Christian Gram, dokter asal Denmark pada tahun 1884. Menemukan dan
mengembangkan sebuah cara untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan
lapisan peptidoglikan pada dindingnya. Sehingga muncullah dua klasifikasi yang
umumnya digunakan dalam dunia medis untuk mempermudah memilih antibiotik yang
tepat, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
1. Bakteri Gram positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dindingnya
peptidoglikannya tebal. Ketika dilakukan pewarnaan bakteri dengan cara gram
staining, bakteri ini menyerap warna violet, sehingga ketika dilihat
dibawah mikroskop. Akan tampak bakteri berwarna ungu.
Gram
staining adalah sebuah metode pewarnaan bakteri, dengan melumuri kristal violet
pada bakteri, kemudian dibilas dengan air setelah 1 menit, selanjutnya bakteri
dilumuri dengan lugol dan dibilas lagi. Kemudian bakteri dilumuri dengan
alkohol dan dibilas, yang terakhir bakteri diberikan pewarnaan dengan safranin
dan dibilas. Setelah itu pengamatan bakteri dilakukan dibawah mikroskop dengan
pembesaran 1000x.
Bakteri
gram positif terbagi menjadi dua, yaitu:
1a.
Kokus
Katalase positif : Staphylococcus, bakteri ini sering
menyebabkan penyakit pada kulit seperti bisul, follicullitis, impetigo, juga
pada telinga dapat menjadi penyebab awal dari otitis media supuratif kronis
atau yang biasa dikenal dengan congekan. Staphylococcus aureus juga
menjadi bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan.
Katalase negatif : Streptococcus, Leuconostoc, dan Pediococcus. Streptococcus sering
menginfeksi saluran pernafasan, seperti penyakit sinusitis, pneumonia.
1b.
Basil
- Anaerobik/fakultatif anaerobik : C. Botulinum, Lactobacillus, Propionic bacterium. Contohnya seperti clostridium tetani penyebab penyakit tetanus. Juga penyakit gas gangrene dan botulismus. Ada juga bakter P. Acnes yang menyebabkan jerawat.
- Aerobik : Bacillus, seperti Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks. Bacillus cereus menjadi penyebab keracunan makanan.
2. Bakteri Gram negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki
dinding peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan ini terletak diantara
membran plasma dan membran luar yang disebut dengan ruang periplasmik. Sehingga
bakteri ini akan menyerap warna merah dari safranin ketika dilakukan gram
staining.
2a.
Kokus
Contonhnya seperti Neisseria meningitides yang
sering menyebabkan meningitis (radang selaput otak), ada juga kokobasilus
seperti haemophilus dan bordetella yang
sering menyebabkan infeksi saluran nafas. Ada juga bakteri yang menular dari
hewan ke manusia (zoonosis) seperti brucelladan pasteurella
2b.
Basil
Termasuk familu bakteri fakultatis seperti enterobacteriaceae yang
menjadi flora normal pada manusia dan hewan. Contoh lainnya adalah salmonella seperti salmonella
tyhpii penyebab penyakit demam tifus yang didapat dari feses pengidap
tifus yang dibawa oleh lalat dan disebarkan melalui makanan. Shigella sebagai
penyebab diare berdarah atau disentri, ada juga bakteri proteus dan yersinia.
Bakteri spiral gram negatif yaitu helicobacter,
contohnya seperti helicobacter pylori yang bisa menginfeksi
lambung dan membentuk ulkus (luka) dilambung dan duodenum (usus halus), dan
juga dapat berakhir menjadi kanker lambung. Contoh lainnya adalah campylobacter
sp penyebab diare akut (diare yang terjadi selama kurang dari 2
minggu)
Berdasarkan
lingkungan hidupnya, bakteri dibedakan menjadi dua:
1. Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk kelangsungan hidupnya, dengan kata lain, jika tidak ada oksigen, bakteri
tersebut akan mati. Sumber energi bakteri aerob digunakan dari zat-zat seperti
glukosa dan etanol, yang kemudian dioksidasi oleh bakteri tersebut menjadi H2O
dan CO2. Berikut adalah reaksi yang terjadi:
Conroh
dari baktreri aerob adalah : Nitrosomas, Nitrobacter,Acetobacter,
Thiobacillus Thiooxidan,dan bakteri yang menginfeksi paru (karena paru
merupakan lingkungan yang beroksigen) sepertiNocardiaasteroides.
2. Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan
oksigen untuk kelangsungan hidupnya, bakteri anaerob terbagi dua, yaitu:
2a. Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri ini dapat hidup dengan oksigen, maupun tanpa
oksigen. Contoh dari bakteri ini adalahAerobacter aerogenes, E. Coli (flora
normal saluran cerna), Lactobacillus, Streptococcus (penyebab
infeksi pada kulit, telinga, dan saluran pernafasan), Staphylococcus (penyebab
bisul dan infeksi pada kulit)
2b. Bakteri anaerob obligat
Bakteri yang tidak dapat hidup dalam lingkungan
beroksigen, jika di lingkungan sekitarnya terdapat oksigen, maka bakteri
tersebut akan mati. Contoh bakteri ini adalah
1. Methanobacterium :
bakteri ini menghasilkan gas metana
2. Bacteroides
Fragilis : bakteri ini menyebabkan abses (terbentuknya nanah) di usus
3. Pevotella
melaninogenica : bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada
rongga mulut dan faring
4. Peptostreptococcus :
bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitalia wanita
5. Clostridium
Tetani : bakteri ini penyebab penyakit tetanus, yang biasa terjadi
akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat
sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan
anaerob (tidak ada oksigen), dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk
bakteri tumbuh.
Berdasarkan
cara bakteri meperoleh makanan, yaitu :
1. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof (auto : sendiri,
trophein : makanan) adalah bakteri yang membuat makanan sendiri dengan
bantuan energi. Sumber energi ini dapat berasal dari cahaya maupun kimia.
1a. Kemoautotrof
Kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi
kimia untuk membuat makanannya sendiri, energi kimia ini berasal dari reaksi
oksidasi senyawa organik. Misalnya bakteri Nitrosoccusyang
menggunakan amonia (NH3), Thiobacillus thiooxidan yang
mengoksidasi belerang (S), bakteriNitrobacter yang menggunakan
nitrit (HNO2), Hydrogenomonas yang mengoksidasi gas hidrogen,Methanomonas yang
mengoksidasi metana.
1b. Fotoautotrof
Fotoautotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanan
sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Contohnya
seperti Rhodopseudomonas dan Rhodospirilium(mempunyai
pigmen merah dan tidak menghasilkan belerang, Chlorobium (berwarna
hijau, menghasilkan belerang dan bereaksi bila ada hidrogen sulfida), dan
juga Thiocystis danThiospirillum (berwarna ungu
dan kemerahan dan menghasilkan belerang).
2. Bakteri Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata (hetero :
yang lain, trophein : makanan), yaitu bakteri yang mendapatkan
makanan dari senyawa organik dan organisme lainya. Klasifikasinya adalah:
2a. Bakteri pengurai (saproba)
Bakteri ini mengurai organisme yang sudah mati,
seperti tumbuhan dan juga sampah. Contohnya adalah E. Coli yang
mengurai sisa makanan di usus, Cellvibrio dan Cellfacicula yang
mengurai selulosa ditanah. Clostridium Botulinum yang mengurai
makanan basi, dan makanan kaleng.
2b. Bakteri Parasit
Bakteri ini mendapatkan makanan dari organisme lain
yang ditumpangi oleh bakteri ini. Contohnya adalah Bordetella
Pertussis penyebab batuk rejan, Mycobacterium Leprae penyebab
penyakit kusta, M. Tuberculosis penyebab TBC, M.
Bovis parasit pada lembu, dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab penyakit difteri.
2c. Bakteri simbiosis multualisme
Bakteri ini menguntungkan organisme yang
ditumpanginya, dan saling memberikan keuntungan. Bakteri ini merupakan flora
normal (bakteri normal) yang tidak bersifat patogen terhadap tubuh, kecuali
dalam keadaan tertentu ketika keadaan fisiologis tubuh tidak baik dan juga
dalam keadaan imun yang rendah. Contohnya adalah P. Acnes bakteri
ini hidup normal didalam kelenjar minyak di tubuh manusia, akan tetapi jika
pori-pori tersumbat oleh minyak yang banyak dan lapisan keratin, maka akan
menciptakan keadaan anaerob dan membuat bakteri ini patogen. Kemudian ada
bakteri E. Coli yang hidup normal disaluran pencernaan.
E.Virus
Dasar
Klasifikasi
1.
Morfologi virion, meliputi ukuran, struktur, dan anatomi,
2.
Bagian– bagian fisikokimia virion, meliputi banyaknya molekul, berat
jenis, stabilitas pH,stabilisasi suhu dan tingkat pengaruhnya terhadap agen
fisik dan kimiawi, khusunyaeter dan detergen.
3.
Bagian– bagian gen virus
4.
Bagian– bagian protein virus
5.
Replikasi virus
6.
Bagian– bagian antigen
7.
Bagian– bagian biolog
Morfologi (Ukuran, struktur, dan anatomi virus)
Virus
merupakan organisme sub selular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.Ukurannya lebih
kecil daripada bakteri.Karena itu pula,
virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel
hidup: 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus,
2. dapat
mereproduksi semua bagian selnya,
3.
memiliki system metabolisme
Virus : 1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat,
2. tidak dapat mereproduksi
semua bagian selnya, virus hanya mereproduksi materigenetik dan selubung
proteinnya,
3. tidak memiliki system
metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa
adanya sel inang.
Partikel
virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai
tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa
DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan
genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid.
Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atasprotein yang
disandikan oleh genom virus.
DNA virus
Replikasi
genom DNA virus berlangsung di dalam inti sel tersebut. Jika sel mempunyai
bagian yang peka rangsangan yang sesuai pada permukaannya, virus ini masuk sel
melalui peleburan dengan selaput sel atau yang lebih dikenal endositosis.
Kebanyakan DNA virus seluruhnya bergantung pada DNA dan RNA sel tuan rumah yang
sintese permesinan, dan RNA yang memproses permesinan dalam sel tersebut.
RNA virus
RNA
virus unik sebab RNA-lah pembawa informasi keturunan mereka. Replikasi RNA
umumnya berlangsung di dalam sitoplasma itu.
Struktur
Virus
memiliki keanekaragaman ukuran dan bentuk. Virus berukuran sekitar 100 kali
lebih kecil dibanding bakteri. Beberapa virus telah dipelajari mempunyai suatu
garis tengah antara 10 dan300 nanometres. Beberapa filoviruses mempunyai total
panjang mencapai 1400 nm, walaupun garis tengah mereka hanya sekitar 80 nm.
Beberapa virus tidak dapat dilihat dengan suatu mikroskop cahaya dan hanya bisa
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Kapsid
dibentuk dari subunit protein yang disebut capsomers. Virus dapat mempunyai
suatulipid ” amplop” yang diperoleh dari selaput sel tuan rumah. Kapsid dibuat
dari protein yang disandikan oleh
genome. Bagaimanapun, kode virus kompleks untuk protein virus yang dibawa oleh
genom membantu dalam konstruksi kapsid mereka. Protein dalam nukleus dikenal
sebagai nukleoprotein, dan yang digunakan dalam pembentukan kapsid disebut
nukleocapsid.
Secara umum, ada empat
bentuk partikel virus utama:
Helical
Contoh
struktur heliks pada virus mosaik tembakau: RNA virus bergulung berbentuk garis
sekerup / spiral selenoid yang disebabkan pengulangan sub-unit protein. Kapsid
terdiri atas satu jenis capsomer berbadan tegap di sekitar suatu poros
pusat untuk membentuk suatu struktur seperti bentuk sekerup yang mungkin punya
suatu rongga pusat.
Icosahedral
Kebanyakan
virus binatang adalah icosahedral atau near-spherical dengan icosahedral
simetri.Suatu bidang dua puluh reguler adalah jumlah maksimum suatu kelopak
tertutup dari sub-unittersebut. Jumlah minimum capsomers yang diperlukan adalah
duabelas, masing-masing terdiriatas lima sub-unit serupa. Banyak virus, seperti
rotavirus, mempunyai lebih dari duabelas capsomers dan nampak berbentuk bola
tetapi mereka mempertahankan simetri ini. Capsomers diapices dikelilingi oleh
lima capsomers lain dan disebut pentons. Capsomers pada atas muka yangbersegi
tiga adalah mengepung dengan enam capsomers yang lain dan yang disebut hexons.
Contohnya adalah adenovirus.
Enveloped
Beberapa
jenis amplop virus, terdapat di dalam suatu selaput sel, yaitu selaput
eksternal yang melingkupi suatu sel tuan rumah yang terkena infeksi/tersebar,
atau selaput internal seperti selaput nuklir atau reticulum endoplasmic, begitu
mendapatkan lipid, maka virus akan membentuk bilayer yang dikenal dengan
sebutan amplop. Selaput ini adalah protein yang membawa kode genetic dari genom
tuan rumah ke genom virus.
Complex
Struktur
khas dari suatu bacteriophage Virus ini memiliki suatu kapsid yang tidak
berbentuk seperti bentuk sekerup, walaupun semata-mata serupa dengan
icosahedral, dan memiliki struktur ekstra seperti jas berekor protein atau
suatu dinding sebelah luar yang kompleks. Beberapa bacteriophages mempunyai
suatu struktur kompleks terdiri dari suatu icosahedral di depan dan diikuti
suatu ekor seperti bentuk sekerup yang memiliki suatu pelat dasar bersudut enam
dengan serat ekor protein yang menonjol.
Permukaan luar
partikel virus adalah bagian yang pertamakali mengadakan kontak dengan membran
dari sel hospes
Hal yang
penting untuk diketahui untuk dapat mengerti bagaimana proses virus dapat
menginfeksi sel hospes adalah dengan mempelajari struktur dan fungsi dari
permukaan luar partikel virus. Secara umum, virus yang tidak
beramplop (virus yang telanjang) resisten
hidup dialam bebas; bahkan mereka tahan terhadap asam empedu saat
menginfeksi saluran cerna. Virus yang
beramplop lebih rentan terhadap dipengaruhi oleh lingkungan seperti kekeringan,
asiditas cairan lambung dan empedu. Perbedaan dalam hal kerentanan ini yang
mempengaruhi cara penularan virus.
INFEKSI DARI SEL HOSPES
Tahapan dari infeksi sel hospes dapat dilihat pada gb
3a dan 3b.
Rute virus masuk
kedalam tubuh
Klasifikasi Virus berdasarkan jenis asam nukleat (DNA
atau RNA)
1. Virus RNA
a.
Famili : Picornaviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan
RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesisRNA genom.
ü Virion : tak
berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein
utama.Diameter virion 28-30 nm.
ü Replikasi dan
morfogenesis virus terjadi di sitoplasma.
ü Spektrum hospes
sempit.
b. Famili : Calicivirdae
Sifat
penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas positif, segmen tunggal.
ü Virion : tak
berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein
utama.Diameter virion 35-45 nm.
ü Replikasi dan
morfogenesis di sitoplasma.
ü Spektrum hospes sempit.
Contoh : virus Sapporoc.
c.
Famili : Togaviridae
Sifat
penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan
RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNAgenom.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid ikosahedral, tersusun atas 3-4 jenis protein utama.
Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 60-70nm.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.
ü Spektrum hospes
luas.
Contoh : virus Chikungunya,
virus rubellad.
d.
Famili : Flaviviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA
komplementer yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi sintesis RNA genom.
ü Virion :
berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas, tersusun atas empat jenis
protein utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter
virion 40-50 nm.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.
ü Spektrum hospes
luas.
Contoh : virus demam
kuninge.
e.
Famili : Bunyaviridae
Sifat
penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. Pada proses replikasinya,
RNA virion disalin menjadi mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan
bantuan produk translasi mRNA selanjutnya disintesis RNA komplementer. Tiap
segmen RNA komplementer kemudian menjadi cetakan bagi RNA genom.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid bentuk helik, tersusun atas empat protein
utama.Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion
90-120 nm.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran golgi
f.
Famili : Arenaviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. Prinsip replikasi RNAnya
sama dengan Bunyaviridae.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama.
Bentuk virion pleomorfik. Diameter virion 50-300 nm (rata-rata 110-130
nm).
ü Replikasi di
sitoplasma morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma.
ü Spektrum hospes
luas.
Contoh : virus lymphotic
g.
Famili : Coronaviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui pembentukan
rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakanbagi RNA genom.
Sintesis RNA negatif disertai sintesis enam jenis mRNA.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama.
Bentuk pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran
intrasitoplasma.
Contoh : coronavirus manusia
229-E dan OC43
Famili : Rhabdoviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas negatif, satu segmen. Prinsip replikasi RNAnya samadengan
Bunyaviridae.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 4-5 protein. Virion berbentuk seperti
peluru dengan selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter dan panjang virion
70-85 nm dan 130-180 nm.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya di membran plasma atau intrasitoplasma,
tergantung spesies virus.
Contoh : virus stomatitis vesicularis
h.
Famili :Filoviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas negatif, segmen tunggal.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tujuh protein utama.
Berbentuk pleomorfik. Diameter virion 80 nm dan panjang mencapai 14.000
nm.
ü Replikasi di
sitoplasma.
Contoh : virus Ebola
i.
Famili : Paramyxoviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan
bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk protein mRNA dibuat RNA cetakan
RNA genom.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 6-10 protein utama.
Berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi dan
menginduksifusi sel.
ü Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma.
Diameter virion 150-300 nm.
ü Spektrum hospes
sempit.
Contoh : parainfluenza 1-4,
viris parotitis
j.
Famili : Orthomyxoviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, segmen berganda (7 untuk influenza C dan 8 untuk influenza Adan B),
polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan
transkriptasa virion. Dengan bantuan protein produk mRNA, RNa komplementer
dibuat dan dijadikan cetakan pembuatan RNA genom. Sifat segmentasi genom virus
memudahkan terjadinya virus mutan.
ü Virion :
berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 7-9 protein utama.
Bentuk pleomorfik. Selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter virion
90-120nm. Pada filamentosa panjangnya mencapai beberapa mikrometer.
ü Replikasi RNA di
inti dan sitoplasma dan morfogenesis melalui proses
Budding dimembran plasma.
Contoh : virus Influenza A,B, dan C
H5N1 termasuk kedalam virus influenza A
k.
Famili : Reoviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai ganda,
segmen ganda (10 untuk reovirus dan obvirus, 11 untuk rotavirus,12 untuk Colorado
tick fever virus. Setiap mRNA berasal dari satu segmen genom. Sebagian
mRNA dipakai untuk sintesis protein dan sebagian lagi dipakai sebagai cetakan
untuk pembuatan rantai RNA pasangannya.
ü Virion : tak
berselubung, kapsidnya dua lapis dan bersimetri ikosahedral. Diametervirion
60-80 nm.
ü Replikasi dan
morfogenesis di sitoplasma.
Contoh : Reovirus 1-3
l.
Famili : Retroviridae
Sifat penting :
ü RNA : rantai
tunggal, terdiri dari dua molekul polaritas negatif yang identik. Replikasi
dimulai dengan pemisahan kedua molekul RNA dan pembuatan rantai DNAdengan
cetakan RNA tersebu tdengan bantuan reverse transcriptase virion. Setelah
molekul RNA-DNA terpisah, dibuat rantai DNA komplementer terhadap pasangan DNA
yang sudah ada. DNA serat ganda kemudian mengalami sirkularisasi dan
berintegrasi dengan kromosom hospes.Selanjutnya RNA genom dibuat dengan cetakan
DNA yang sudah terintegrasi pada kromosom hospes.
ü Virion :
berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Virion tersusun atas 7 jenis protein
utama. Diameter virion 80-130 nm. Morfogenesis virus melalui proses
budding di membran plasma.
2. Virus DNA
a.
Famili : Adenoviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai ganda,
segmen tunggal. Replikasi DNA dan translasinya menjadi protein komplek.
ü Virion : tak
berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 70-90 nm.Virion
tersusun atas paling tidak 10 protein.
ü Replikasi dan
morfogenesis di inti sel.
ü Spektrum hospes
sempit.
Contoh : Adenivirus 1-49
b.
Famili : Herpesviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai ganda,
segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
ü Virion :
berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 15-200 nm.
ü Replikasi di
intisel. Morfogenesis melalui proses budding
di membran inti. Di dalam sitoplasma virion dibawa dalam
vesikel-vesikelke membran plasma. Di membran plasma, membran vesikel fusi
dengan membran plasma.
Contoh :
virus herpes simplex 1-2, virus B
c.
Famili : Hepadnaviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai ganda
(bagian terbesar) dan rantai tunggal (bagian kecil, di ujung molekul DNA),
segmen tunggal. Pada replikasi genom, bagian rantai tunggalnya harus dibuat
rantai ganda. Transkripsi DNA menghasilkan mRNA untuk sintesis protein dan RNA
lain sebagai cetakan bagi pembuatan DNA oleh reverse transcriptas.
ü Virion : berselubung
(HBsAg), diameter 42 nm. Tersusun atas selubung (HBsAg) dan nukleokapsid. Dalam
nukleokapsid terdapat core (HBcAg) dan protein penting lain (HBeAg).
ü Replikasi di
hepatosit terjadi di inti sel sedangkan HBsAg dibuat di sitoplasma.
Contoh : virus hepatitis B
d.
Famili : Papovaviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai ganda,
segmen tunggal sirkuler. Replikasi DNA komplek dan selama replikasi bentuknya
tetap sirkuler. Siklus replikasi DNA dapat melibatkan DNA genom yang episomal
maupun yang berintegrasi dengan kromosom sel.
ü Virion : tak
berselubung, diameter 45 nm (polyomavirus) dan 55 nm (papillomavirus),tersusun
atas 5-7 jenis protein utama.
ü Replikasi dan
morfogenesis di inti sel.
ü Spektrum hospes
sempit.
Contoh : papilloma virus
manusia
e.
Famili : Parvoviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai
tunggal, segmen tunggal. Genus Parvovirus lebih banyak mengandung rantai DNA
polaritas negatif sedang dua genus lagi DNA polaritas negatif dan
positifnya seimbang. Replikasi DNA komplek.
ü Virion : tak
berselubung, nukleokapsid bersimetri ikosahedral dan berdiameter 18-26nm,
tersusun atas tiga protein utama.
ü Replikasi dan
morfogenesis di inti sel dan memerlukan bantuan sel hospes.
ü Spektrum hospes
sempit.
Contoh : parvovirus B-19
f.
Famili : Poxviridae
Sifat penting :
ü DNA : rantai ganda,
segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
ü Virion :
berselubung, berbentuk seperti batu bata dan merupakan virus dengan dimensi
terbesar. Tersusun atas lebih dari seratus jenis protein. Selubung mempunyai
aktivitas hemaglutinasi.
ü Replikasi dan
morfogenesis di sitoplasma yaitu dalam viroplasma (semacam pabrik virus).
Hasil morfogenesis dapat berupa virion berselubung maupun tidak.
Contoh : virus cacar sapi.
DAFTAR PUSTAKA
- Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 187-201
- Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
- Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
1 comments:
Black titanium wedding band - Etsy
Check out our titanium dental implants and periodontics black titanium wedding titanium rainbow quartz band selection for titanium belt buckle the best in unique or custom, handmade titanium vs stainless steel apple watch pieces titanium mug from our range of premium-quality brands.