PENGELOMPOKAN MIKROORGANISME




Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan berupa mikroskop .Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Berdasarkan penemuan sel oleh Robert Hooke, berkembanglah teori-teori mengenai sel. Jacob Schleiden dan Theodor Schwan mengemukakan bahwa sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup. Menurut Max Schultze, sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Rudolph Virchow berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya). Adapun teori mengenai sel sebagai unit hereditas makhluk hidup dikemukakan oleh Robert Brown, Felix Durjadin, dan Johanes Purkinye.
04-05A-AnimalCell-L

Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotikdan sel eukariotik. Sel prokariotik hanya ditemukan pada Bakteri (Eubacteria dan Archaebacteria). Sementara itu, empat kingdom lainnya (Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia) memiliki sel eukariotik.
Apakah Anda masih ingat perbedaan prokariotik dan eukariotik? Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani. Proartinya sebelum dan karyonartinya
biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah yang disebut
nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
Istilah eukariotik berasal dari bahasa Yunani, eu artinya nyata dan karyon artinya inti. Sel eukariotik memiliki inti sel (nukleus) nyata yang dibatasi oleh membran inti. Secara umum, sel eukariotik lebih kompleks dan lebih besar dibandingkan sel prokariotik. Berikut ini tabel perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik.
Tabel 1. Perbedaaan antara sel prokariotik dan eukariotik
image
image
Tabel 2. Perbandingan struktur dan organel sel prokariotik dengan sel eukariotik




1. Struktur Sel Prokariotik
            Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel prokariotik sebagai berikut.
Struktur sel prokariotik
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA.

2. Struktur Sel Eukariotik

Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem endomembran yaitu organelorganel bermembran seperti reticulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan sel tumbuhan tergolong sel eukariotik. Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama yaitu membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.



Struktur Sel Eukariotik
Gambar: Struktur umum sel eukariotik




Sel eukariotik pada sel tumbuhan dan sel hewan berbeda. Berikut ini gambar perbandingan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
image
Gambar struktur sel tumbuhan (atas) dan sel hewan (bawah).
Adapun keterangan mengenai struktur selnya sebagai berikut.



a. Membran Plasma

Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma. Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur ke luar masuknya berbagai zat, dan sebagai tempat reaksi respirasi dan oksidasi.
Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral. Perhatikan struktur membran plasma berikut!



membran sel

membran plasma samping

Membran sel sangat tipis dan hanya terdiri atas dua lapis fosfolipid. Bagian kepala (fosfat) yang bersifat hidrofilik(senang air) berada di bagian luar membran sel. Adapun bagian ekor (lipid) berada di bagian dalam membran sel dan bersifat hidrofobik(tidak senang air). Jadi, satu sisi menghadap ke bagian luar sel, sedangkan sisi lainnya menghadap ke bagian dalam sel sel masuk.Phospholipid
Gambar Fosfolipid membran sel.  Sumber: biomoocnews.blogspot.com

b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.

sitoplasma-bakteri1
Gambar : Sitoplasma

Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma meliputi efek Tyndal, gerak Brown, gerak siklosis, memiliki tegangan permukaan, dan bersifat elektrolit. Sifat biologis matriks sitoplasma meliputi mampu mengenali rangsang (iritabilita) dan mengantar rangsang (konduktivitas). Adapun fungsi sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi metabolisme.



c. Organel-Organel Sel
Sebagian besar organel sel diselubungi oleh lapisan membran dengan struktur yang sama dengan lapisan membran sel. Di dalam sel terdapat banyak
struktur kecil yang disebut organel.  Organel-organel sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun sel sebagai berikut.
1) Inti Sel (Nukleus)
            Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter sekitar 10 µm. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.

inti sel _zonabiokita
Gambar Inti sel (nukleus).
Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu organel sel yang berperan dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid(RNA). RNA ini disebut messengerRNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein.
Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang, membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubang-lubang tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain.

2). Retikulum Endoplasma (RE)
            Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
Kompleks membran
Gambar 1: Posisi Retikulum endoplasma

Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti. Retikulum endoplasma ada yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang tampak halus (RE halus). Pada permukaan membran RE kasar terdapat ribosom yang menempel. Ribosom yang menempel membuat RE terlihat  kasar (Gambar bawah kiri). RE kasar berperan dalam pembentukan membran dan protein. Adapun RE halus berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun, dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel otot.

3).Ribosom
Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat juga di anak inti (nukleolus).
Ribosom asli zonabio
Gambar: Wujud Ribosom di bawah mikroskop elektron
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/biology/imgbio/ribosome.gif

Gambar: Ribosom ada yang menempel pada  RE ada yang bebas melayang di sitoplasma

http://www2.estrellamountain.edu/faculty/farabee/BIOBK/ribosome.gif
Gambar: Struktur sub unit ribosom yang terdiri atas sub unit kecil dan besar


4).Kompleks Golgi/ Badan Golgi
            Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat dengan RE dalam sintesis protein. Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
image
Gambar: Badan Golgi
Badan Golgi berbentuk seperti kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan Golgi diduga sebagai salah satu bentuk dari sistem membran pada RE. Badan Golgi kadang terlihat berada berdekatan dengan RE.
Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein yang baru disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang dihasilkan ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormon dan neurotransmiter(bahan penerus informasi pada sistem saraf).

5). Mitokondria
            Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Mitokondria_zona biologi kita
Gambar: Mitokondria dengan dua lapis membran dan krista
Ruangan dalam mitokondria berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Di dalam matriks mitokondria terdapat enzim pernapasan, DNA, RNA, dan protein. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif, dan sistem transfer elektron. Secara sederhana, reaksi oksidasi makanan dapat ditulis sebagai berikut.
image
Banyaknya jumlah mitokondria dalam sel, bergantung pada seberapa aktif sel-sel tersebut. Misalnya, pada sel otot, memiliki mitokondria lebih banyak dibandingkan sel yang pasif. Semakin banyak mitokondria, semakin tinggi frekuensi proses respirasi.





KLASIFIKASI MIKROORGANISME :
·         Protozoa
·         Fungi
·         Algae
·         Bakteri
·         Virus
A.   Protozoa



 











Pengertian Protozoa, Ciri-ciri dan Kelas - protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. KebanyakanProtozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista







Ciri-ciri protozoa
1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
3.Hidup bebas, saprofit atau parasit
4.Organisme bersel tunggal
5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Klasifikasi protozoa
·      Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata adalah Paramecium sp
·      Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp
·      Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp. 
·      Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk). Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma sp.

Peranan Protozoa
A.   Peran menguntungkan :

1.    Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2.    Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton)  dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3.    Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4.    Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
B.   Peran Merugikan :

Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkanProtozoa antara lain :
Jenis penyakit
Protozoa
Disentri
Diare (Balantidiosis)
Penyakit tidur (Afrika)
Toksoplasmosis (kematian janin)
Malaria tertiana
Malaria quartana
Malaria tropika
Kalaazar
Surra (hewan ternak)
Entamoeba histolytica
Balantidium coli
Trypanosoma gambiense
Toxoplasma gondii
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium falciparum
Leishmania donovani
Trypanosoma evansi  




B.fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagiFungi.
Ciri-ciri :
  -     
Tidak memiliki klorofil
-          Berkembang biak dengan membentuk spora

-   Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa

-   Tubuh belum dapat dibedakan antara akar,batang, dan daun.

-   Multiseluler

-   Heterotrof
B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)

Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.

Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.

Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:
  • Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
  • Seksual(membentuk spora askus)
Reproduksi jamur multiseluler:
  • Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
  • Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium)

3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)

Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi yaitu

1.Divisi Zygomycota

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQ7Z2wcMj-3g_1qRUAY6mq8Jy16Bad5EpDbEvuA_4qS8sY3py-ocOh-DUhl4gYZCv53odE2MNEGgn52nAZLBAyTXrcTAlEsAxDmxFJj17qwKwcFblC3CXFOD39Dw-_yPXm0qjyhMCTjI/s1600/Zygomycota.jpg
Jamur Zygomycota


Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.

Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ular jalar.
Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.









2.Divisi Ascomycota

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB04C9s5Nel1y0KXe9c2Hepe_MzGzTect4f3Rw7B9O8P6BA6NSi9pBGVH0SiLFJIYRPLtxYL6A8mhijTQTuQhIS49j1TntnQA3aFzgPABpUY4o5edTYcTH5LJtRVXyxYE-HZMZoUmbqfE/s1600/Ascomycota.jpg
Jamur Ascomycota



Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.

a.Reproduksi secara sesksual

Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.

Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut  spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.

b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.

Kesimpulan :Ascomycota 
  • Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
  • Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
  • Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
  • Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus

3. Divisi Basidiomycota

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiJMRQXwChe6gSyrpnFl7LXOlT9OKSpkSLViqG8b08mDOGz5GBW-GnyEsk-NmWm94_wl3rnHBYXEGmEYDDr27b8y2ByErIPQKFOLeepfrZiKsQSIJmYQk8YzLGfmVZ5nolNiIiUoMGjf4/s1600/basidiomycota.jpg
Jamur Basidiomycota


Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.
Kesimpulan :Basidiomycota 
  • Merupakan jamur makroskopik
  • Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
  • Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
  • Reproduksi aseksual dengan Konidia

4.Divisi Deuteromycota

Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.


C.Algae
Pengertian Ganggang/Alga, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Secara umum, Pengertian Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotositentis. Ganggang/Alga memiliki kloroplas dengan mengandung klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang (Alga) dapat dengan mudah ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel di suatu tempat atau melayang-layang di air.
Ganggang (Alga) merupakan protista mirip tumbuhan. Ganggang menimbulkan air sawah, air kolam, air danaum, atau akuarium tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat menyangka bahwa ganggang adalah lumut. Padahal ganggang berbeda dengan lumut. Lumut tidak terendam di air, sedangkan ganggang hidup dalam air. Jika di pegang, lumut akan terasa seperti beludru dan lebih kering, sedangkan ganggang akan terasa basah, licin atau berlendir. Di laut, ganggang mudah ditemukan, dan biasanya terdampar di pantai, berbentuk menyerupai tumbuhan yang berwarna-warni (hijau, kuning, merah atau cokelat). Biasanya orang awam menyebutnya dengan rumput laut.

Ciri-Ciri Ganggang (Alga)

Ganggang (alga) memiliki karakteristik/ciri-ciri umum antara lain sebagai berikut... 
  • Organisme eukariotik 
  • Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
  • Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya, 
  • Mempunyai pirenoid
  • Menyimpan cadangan makanan
  • Bersifat uniseluler/multiseluler
  • Memiliki dinding sel/tidak
  • Soliter/berkoloni
  • Bergerak/tidak bergerak
  • Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami. 
  • Metagenesis atau tidak 
  • Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen 
  • Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
  • Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik). 

Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya 

Ganggang (Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan, yang dibedakan menjadi enam filum antara lain sebagai berikut...
1. Euglenoid (Euglenophyta) (Alga Hijau Terang) 
Euglenoid berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang berarti sejati, dan gleen yang berarti mata. Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler dengan bintik mata yang berwarna merah (stigma), dan tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies Euglenoid. salah satu speises yang terkenal Euglenoid adalaheuglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Ciri-Ciri Euglenoid 
  • Bersifat uniseluler 
  • Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma), 
  • Tidak berdinding sel, 
  • Mempunyai flagela, 
  • Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
  • Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten. 
  • Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit peternakan yang mengandung kotoran hewan. 
  • Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. 
  • Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu. 
2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti emas. Chrysophyta (ganggang keemasan/alga keemasan) adalah ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat yang berupa xantofil (kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). Chrysophyta bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan juga multiseluler. Ada Chrysophyta yang memiliki flagela, dan ada juga tidak memiliki flagela, Chrysophyta dengan berdinding sel mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di air tawar dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun sebagian spesies ada mampu menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau menelan partikel makanan dan bakteri dengan menjulurkan pseudopodianya.

Ciri-Ciri Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
Berpigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan pigmen dengan klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). 
  • Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
  • Berflagela dan tidak berflagela 
  • Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau silika. 
  • Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak
  • Habitat di air tawar dan air laut. 
  • Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
  • Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran 
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...
a. Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil. Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak inti). Xanthophyceae bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru. Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium dengan menghasilkan spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan zigospora selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria. 
b. Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten. Cadangan makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari satu sel dan hidup secara soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni, sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel tubuhnya berbentuk mirip dengan bola dan berflagela.
c. Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang kecil sedangkan phykos adalah alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan organik dan silika.

3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api) 
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api. Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat) di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellatayang berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar dan flagel yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populagi Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang api (Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut.
Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api) 
  • Bersifat uniseluler 
  • Sel-sel yang mengandung fosfor. 
  • Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi serta kedalaman air laut. 
  • Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri 
  • Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan yang  satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan. 
  • Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
  • Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa
4. Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau) 
Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau. Chlorophyta (Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis klorofil yang terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari selulosa. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, minya, dan protein.
Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
  • Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). 
  • Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler. 
  • Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif 
  • Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi. 
  • Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina. 
  • Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar. 
  • Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton. 
  • Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan. 
  • Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik. 
5. Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat) 
Phaeophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang berarti cokelat. Phaeophyta adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil. Phaeophyta menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin. Dinding selnya mengandung pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang multiseluler dengan bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka melekat di batuan dengan bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung yang terdapat dekat blade.
Ciri-Ciri Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)
  • Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
  • Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang 
  • Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
  • Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat menyimpan cadangan makanan. 
  • Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam alginat) 
  • Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan transportasi tumbuhan darat  



6. Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah) 
Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti merah. Rhodophyta adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigme fikoerritrin dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam bentuk menangkap glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta hidup di laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.
Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)  
  • Umumnya bersifat multiseluler, 
  • Berbenuk benang atau lembaran
  • Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina. 
  • Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar)
  • Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium. 

Reproduksi Ganggang/Alga

Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual. Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Sedangkan secara seksual melalui isogami dan oogami antara lain sebagai berikut... 
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian. 
Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru. 
b. Reproduksi Seksual 
Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan isogami dan oogami. 
Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan dengan mengalami dormansi. maka disebut dengan zigospora

Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan oospora. 

Peranan Ganggang/Alga

Ganggang/alga yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut...
  • Ganggang (alga) hijau merupakan sumber dari fitoplanton yang difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya
  • Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium dengan mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum, dan Fucus). 
  • Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim). 
  • Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang keemasan yang berguna untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring, bahansa isolasi, dan industri kaca. 
D.Bakteri
A. PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri adalah sebuah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki inti sel (prokariota). Bakteri ini membelah diri untuk berkembang biak, sehinga butuh mikroskop untuk mengamatinya. Bakteri merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi pada tubuh manusia dan hewan. Sehingga untuk melakukan pengobatan atau pemberian antibiotik pada sebuah penyakit infeksi, terlebih dahulu penting untuk memahami tentang bakteri tersebut.


B. CIRI – CIRI BAKTERI
  • Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Tidak memiliki membran inti
  • Memiliki dinding sel peptidoglikan
  • Memiliki organel sel yang mempunyai membran
  • Materi asam nukleat (DNA) nya dalam bentuk plasmid
  • Berkembang biak dengan membelah diri
  • Hanya dapat dilihat melalui mikroskop
  • Dinding sel nya kaku
  • Organisme prokariot, prokariot yaitu memiliki kromosom tunggal dan tidak memiliki nukleus
  • Dapat berbentuk bulat, batang, maupun spiral

Secara khusus, bakteri dibagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, perbedaan ciri-ciri antara keduanya adalah:
Sifat
Gram positif
Gram negatif
Membran plasma
Tunggal
Ganda
Dinding sel
Tersusun atas peptidoglikan yang tebal dan membran sel
Tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dan terletak diantara membran dalam dan membran luar
Kandungan lipid pada dinding sel
Rendah
Tinggi
Penghambat warna basa
Lebih dihambat
Kurang dihambat
Hasil pemeriksaan Gram staining
Menyerap warna kristal violet (ungu)
Menyerap warna safranin (merah)
Kebutuhan nutrien
Kompleks
Sederhana
Sensitivitas terhadap antibiotik
Sensitif
Lebih Resisten
Ketahanan terhadap perlakuan fisik
Tahan
Kurang Tahan

C. STRUKTUR BAKTERI
Bakteri berukuran sangat kecil, yang hanya dapat dilihat jelas morfologinya menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x100 kali bahkan lebih. Lebar tubuhnya berukuran 1-2 mikron, dan panjang tubuhnya berukuran 2-5 mikron. Satu mikron sama dengan 1/1000 mm. Bakteri berbentuk kokus diameternya adalah 0,5-2,5 mikron. Sedangkan bakteri berbentuk basil berdiameter 0.2-2,0 mikron.
Secara garis besar, bentuk bakteri dibedakan menjadi tiga, yaitu spiral, kokus dan basil.
Bentuk kokus (tunggal: coccus, jamak: cocci) adalah bentuk bulat atau dapat menyerupai oval,  bila bakteri cocci ini membelah diri, maka sel nya dapat melekat satu sama lain dan bergabung menjadi diplococciCocci yang membelah dalam dua bagian dan membentuk empat kelompokcoccus disebut dengan tetrad. Cocci yang membelah dalam tiga bagian dan melekat membentuk delapan kelompok coccus disebut dengan sarcina. Bakteri yang terkenal dalam bidang kesehatan yang sering membuat infeksi adalah Streptococcus dan StaphylococcusStreptococcus adalah cocciyang setelah membelah tetap melekat satu sama lain, dan membentuk rantai. Sedangkanstaphylococci adalah cocci yang membelah pada banyak bagian/bidang dan kumpulannya mirip seperti buah anggur.
Bentuk basil (tunggal: bacillus, jamak: bacilli) adalah bentuk seperti batang. Bila bakteri bacilli ini membelah diri, maka selnya dapat melekat berpasangan menjadi diplobacillistreptobacilli adalahbacilli yang berpasangan setelah pembelahan dan membentuk rantai. Sedangkan bacilli yang tampak pada mikroskop menyerupai cocci disebut dengan coccobacilli.
Bentuk spiral yaitu bakteri yang bentuknya memiliki lekukan satu atau lebih lekukan. Bakteri bentuk spiral ini dibagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu bakteri bentuk batang yang melengkung seperti bentuk koma disebut dengan vibrio, bakteri yang berpilin dan kaku disebut dengan spirillea, dan bakteri yang berpilin tapi fleksibel disebut dengan spirochaeta.

Dinding sel bakteri terluar dilindingi oleh kapsul yang kokoh, kemudian terdapat lapisan peptidoglikan yang kuat dan juga membran sel, pada bakteri gram positif, lapisan peptidoglikan nya sangat tebal, sedangkan pada bakteri Gram negatif, lapisan peptidoglikannya lebih tipis yang terdapat didalam ruang periplasmik, yaitu ruang antara membran sel luar dan membran sel dalam  sehingga bakteri Gram negatif juga membantu keutuhan dan ketahanan bakteri melalui dinding selnya, bahkan sifat patogen bakteri Gram negatif lebih berbahaya dari bakteri Gram positif, diakibatkan oleh membran luar dari dinding selnya dapat menghalangi masuknya zat antibiotik

Didalam sel bakteri, terdapat materi genetik DNA dalam bentuk plasmid. Juga terdapat mitokondria sebagai sumber energi dari bakteri, pada beberapa bakteri, dijumpai flagela (alat gerak)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhseuGoPpUuo36Iykz51TG2asF6HGmrjyPrRLq5OKy_I63iEH1WpTL2rYbT_FFfydSMvWqV8labRU7vPTd_KPoi8uJc39DHt7mrtl1WNJRlFsDIDCHOAkatenIinqF1fWJXtY6UF0Pm4PM/s1600/Struktur+Bakteri.png
STRUKTUR DASAR BAKTERI
E. KLASIFIKASI BAKTERI
Hans Christian Gram, dokter asal Denmark pada tahun 1884. Menemukan dan mengembangkan sebuah cara untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dindingnya. Sehingga muncullah dua klasifikasi yang umumnya digunakan dalam dunia medis untuk mempermudah memilih antibiotik yang tepat, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
1. Bakteri Gram positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dindingnya peptidoglikannya tebal. Ketika dilakukan pewarnaan bakteri dengan cara gram staining, bakteri ini menyerap warna violet, sehingga ketika dilihat dibawah mikroskop. Akan tampak bakteri berwarna ungu.

Gram staining adalah sebuah metode pewarnaan bakteri, dengan melumuri kristal violet pada bakteri, kemudian dibilas dengan air setelah 1 menit, selanjutnya bakteri dilumuri dengan lugol dan dibilas lagi. Kemudian bakteri dilumuri dengan alkohol dan dibilas, yang terakhir bakteri diberikan pewarnaan dengan safranin dan dibilas. Setelah itu pengamatan bakteri dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000x.
Bakteri gram positif terbagi menjadi dua, yaitu:
1a. Kokus
Katalase positif : Staphylococcus, bakteri ini sering menyebabkan penyakit pada kulit seperti bisul, follicullitis, impetigo, juga pada telinga dapat menjadi penyebab awal dari otitis media supuratif kronis atau yang biasa dikenal dengan congekan. Staphylococcus aureus juga menjadi bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan.
Katalase negatif Streptococcus, Leuconostoc, dan PediococcusStreptococcus sering menginfeksi saluran pernafasan, seperti penyakit sinusitis, pneumonia.
1b. Basil
  • Anaerobik/fakultatif anaerobik : C. Botulinum, Lactobacillus, Propionic bacterium. Contohnya seperti clostridium tetani penyebab penyakit tetanus. Juga penyakit gas gangrene dan botulismus. Ada juga bakter P. Acnes yang menyebabkan jerawat.
  • Aerobik : Bacillus, seperti Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks. Bacillus cereus menjadi penyebab keracunan makanan.



2. Bakteri Gram negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan ini terletak diantara membran plasma dan membran luar yang disebut dengan ruang periplasmik. Sehingga bakteri ini akan menyerap warna merah dari safranin ketika dilakukan gram staining.

2a. Kokus
Contonhnya seperti Neisseria meningitides yang sering menyebabkan meningitis (radang selaput otak), ada juga kokobasilus seperti haemophilus dan bordetella yang sering menyebabkan infeksi saluran nafas. Ada juga bakteri yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis) seperti brucelladan pasteurella

2b. Basil
Termasuk familu bakteri fakultatis seperti enterobacteriaceae yang menjadi flora normal pada manusia dan hewan. Contoh lainnya adalah salmonella seperti salmonella tyhpii penyebab penyakit demam tifus yang didapat dari feses pengidap tifus yang dibawa oleh lalat dan disebarkan melalui makanan. Shigella sebagai penyebab diare berdarah atau disentri, ada juga bakteri proteus dan yersinia.
Bakteri spiral gram negatif yaitu helicobacter, contohnya seperti helicobacter pylori yang bisa menginfeksi lambung dan membentuk ulkus (luka) dilambung dan duodenum (usus halus), dan juga dapat berakhir menjadi kanker lambung. Contoh lainnya adalah campylobacter sp penyebab diare akut (diare yang terjadi selama kurang dari 2 minggu)

Berdasarkan lingkungan hidupnya, bakteri dibedakan menjadi dua:
1. Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya, dengan kata lain, jika tidak ada oksigen, bakteri tersebut akan mati. Sumber energi bakteri aerob digunakan dari zat-zat seperti glukosa dan etanol, yang kemudian dioksidasi oleh bakteri tersebut menjadi H2O dan CO2. Berikut adalah reaksi yang terjadi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyLbjJ0NayrAo7k9oG0bUIeEaJEifG8h6IwBfgrf5mT6X0eHQUSFiwk6E8CdfAhd_FpUiWB8ZIEjGbGpQMyb9M8O3qwr_LiCS4nM_9Vl1P-IsaK7sTPEN_uZH2xAuDXvzpSbfjI980zQk/s1600/Gambar+Bakteri+Aerob.png

Conroh dari baktreri aerob adalah : Nitrosomas, Nitrobacter,Acetobacter, Thiobacillus Thiooxidan,dan bakteri yang menginfeksi paru (karena paru merupakan lingkungan yang beroksigen) sepertiNocardiaasteroides.

2. Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya, bakteri anaerob terbagi dua, yaitu:

2a. Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri ini dapat hidup dengan oksigen, maupun tanpa oksigen. Contoh dari bakteri ini adalahAerobacter aerogenes, E. Coli (flora normal saluran cerna), Lactobacillus, Streptococcus (penyebab infeksi pada kulit, telinga, dan saluran pernafasan), Staphylococcus (penyebab bisul dan infeksi pada kulit)

2b. Bakteri anaerob obligat
Bakteri yang tidak dapat hidup dalam lingkungan beroksigen, jika di lingkungan sekitarnya terdapat oksigen, maka bakteri tersebut akan mati. Contoh bakteri ini adalah
1. Methanobacterium : bakteri ini menghasilkan gas metana
2. Bacteroides Fragilis : bakteri ini menyebabkan abses (terbentuknya nanah) di usus
3. Pevotella melaninogenica : bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada rongga mulut dan faring
4. Peptostreptococcus : bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitalia wanita
5. Clostridium Tetani : bakteri ini penyebab penyakit tetanus, yang biasa terjadi akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan anaerob (tidak ada oksigen), dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri tumbuh.
Berdasarkan cara bakteri meperoleh makanan, yaitu :

1. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof (auto : sendiri, trophein : makanan) adalah bakteri yang membuat makanan sendiri dengan bantuan energi. Sumber energi ini dapat berasal dari cahaya maupun kimia.

1a. Kemoautotrof
Kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk membuat makanannya sendiri, energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi senyawa organik. Misalnya bakteri Nitrosoccusyang menggunakan amonia (NH3), Thiobacillus thiooxidan yang mengoksidasi belerang (S), bakteriNitrobacter yang menggunakan nitrit (HNO2), Hydrogenomonas yang mengoksidasi gas hidrogen,Methanomonas yang mengoksidasi metana.

1b. Fotoautotrof
Fotoautotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Contohnya seperti Rhodopseudomonas dan Rhodospirilium(mempunyai pigmen merah dan tidak menghasilkan belerang, Chlorobium (berwarna hijau, menghasilkan belerang dan bereaksi bila ada hidrogen sulfida), dan juga Thiocystis danThiospirillum (berwarna ungu dan kemerahan dan menghasilkan belerang).

2. Bakteri Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata (hetero : yang lain, trophein : makanan), yaitu bakteri yang mendapatkan makanan dari senyawa organik dan organisme lainya. Klasifikasinya adalah:

2a. Bakteri pengurai (saproba)
Bakteri ini mengurai organisme yang sudah mati, seperti tumbuhan dan juga sampah. Contohnya adalah E. Coli yang mengurai sisa makanan di usus, Cellvibrio dan Cellfacicula yang mengurai selulosa ditanah. Clostridium Botulinum yang mengurai makanan basi, dan makanan kaleng.

2b. Bakteri Parasit
Bakteri ini mendapatkan makanan dari organisme lain yang ditumpangi oleh bakteri ini. Contohnya adalah Bordetella Pertussis penyebab batuk rejan, Mycobacterium Leprae penyebab penyakit kusta, M. Tuberculosis penyebab TBC, M. Bovis parasit pada lembu, dan Corynebacterium diphtheriae penyebab penyakit difteri.

2c. Bakteri simbiosis multualisme
Bakteri ini menguntungkan organisme yang ditumpanginya, dan saling memberikan keuntungan. Bakteri ini merupakan flora normal (bakteri normal) yang tidak bersifat patogen terhadap tubuh, kecuali dalam keadaan tertentu ketika keadaan fisiologis tubuh tidak baik dan juga dalam keadaan imun yang rendah. Contohnya adalah P. Acnes bakteri ini hidup normal didalam kelenjar minyak di tubuh manusia, akan tetapi jika pori-pori tersumbat oleh minyak yang banyak dan lapisan keratin, maka akan menciptakan keadaan anaerob dan membuat bakteri ini patogen. Kemudian ada bakteri E. Coli yang hidup normal disaluran pencernaan.

E.Virus
Dasar Klasifikasi
            1. Morfologi virion, meliputi ukuran, struktur, dan anatomi,
2. Bagian– bagian fisikokimia virion, meliputi banyaknya molekul, berat jenis, stabilitas pH,stabilisasi suhu dan tingkat pengaruhnya terhadap agen fisik dan kimiawi, khusunyaeter dan detergen.
3. Bagian– bagian gen virus
4. Bagian– bagian protein virus
5. Replikasi virus
6. Bagian– bagian antigen
7. Bagian– bagian biolog
Morfologi (Ukuran, struktur, dan anatomi virus)
Virus merupakan organisme sub selular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.Ukurannya lebih kecil daripada bakteri.Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel hidup: 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus,
2. dapat mereproduksi semua bagian selnya,
3. memiliki system metabolisme
Virus :       1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat,
2. tidak dapat mereproduksi semua bagian selnya, virus hanya mereproduksi materigenetik dan selubung proteinnya,
3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atasprotein yang disandikan oleh genom virus.
DNA virus
Replikasi genom DNA virus berlangsung di dalam inti sel tersebut. Jika sel mempunyai bagian yang peka rangsangan yang sesuai pada permukaannya, virus ini masuk sel melalui peleburan dengan selaput sel atau yang lebih dikenal endositosis. Kebanyakan DNA virus seluruhnya bergantung pada DNA dan RNA sel tuan rumah yang sintese permesinan, dan RNA yang memproses permesinan dalam sel tersebut.
RNA virus
RNA virus unik sebab RNA-lah pembawa informasi keturunan mereka. Replikasi RNA umumnya berlangsung di dalam sitoplasma itu.
Struktur
Virus memiliki keanekaragaman ukuran dan bentuk. Virus berukuran sekitar 100 kali lebih kecil dibanding bakteri. Beberapa virus telah dipelajari mempunyai suatu garis tengah antara 10 dan300 nanometres. Beberapa filoviruses mempunyai total panjang mencapai 1400 nm, walaupun garis tengah mereka hanya sekitar 80 nm. Beberapa virus tidak dapat dilihat dengan suatu mikroskop cahaya dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Kapsid dibentuk dari subunit protein yang disebut capsomers. Virus dapat mempunyai suatulipid ” amplop” yang diperoleh dari selaput sel tuan rumah. Kapsid dibuat dari protein yang disandikan oleh genome. Bagaimanapun, kode virus kompleks untuk protein virus yang dibawa oleh genom membantu dalam konstruksi kapsid mereka. Protein dalam nukleus dikenal sebagai nukleoprotein, dan yang digunakan dalam pembentukan kapsid disebut nukleocapsid.
Secara umum, ada empat bentuk partikel virus utama:
Helical
Contoh struktur heliks pada virus mosaik tembakau: RNA virus bergulung berbentuk garis sekerup / spiral selenoid yang disebabkan pengulangan sub-unit protein. Kapsid terdiri atas satu jenis capsomer berbadan tegap di sekitar suatu poros pusat untuk membentuk suatu struktur seperti bentuk sekerup yang mungkin punya suatu rongga pusat.
Icosahedral
Kebanyakan virus binatang adalah icosahedral atau near-spherical dengan icosahedral simetri.Suatu bidang dua puluh reguler adalah jumlah maksimum suatu kelopak tertutup dari sub-unittersebut. Jumlah minimum capsomers yang diperlukan adalah duabelas, masing-masing terdiriatas lima sub-unit serupa. Banyak virus, seperti rotavirus, mempunyai lebih dari duabelas capsomers dan nampak berbentuk bola tetapi mereka mempertahankan simetri ini. Capsomers diapices dikelilingi oleh lima capsomers lain dan disebut pentons. Capsomers pada atas muka yangbersegi tiga adalah mengepung dengan enam capsomers yang lain dan yang disebut hexons. Contohnya adalah adenovirus.
Enveloped
Beberapa jenis amplop virus, terdapat di dalam suatu selaput sel, yaitu selaput eksternal yang melingkupi suatu sel tuan rumah yang terkena infeksi/tersebar, atau selaput internal seperti selaput nuklir atau reticulum endoplasmic, begitu mendapatkan lipid, maka virus akan membentuk bilayer yang dikenal dengan sebutan amplop. Selaput ini adalah protein yang membawa kode genetic dari genom tuan rumah ke genom virus.
Complex
Struktur khas dari suatu bacteriophage Virus ini memiliki suatu kapsid yang tidak berbentuk seperti bentuk sekerup, walaupun semata-mata serupa dengan icosahedral, dan memiliki struktur ekstra seperti jas berekor protein atau suatu dinding sebelah luar yang kompleks. Beberapa bacteriophages mempunyai suatu struktur kompleks terdiri dari suatu icosahedral di depan dan diikuti suatu ekor seperti bentuk sekerup yang memiliki suatu pelat dasar bersudut enam dengan serat ekor protein yang menonjol.
Permukaan luar partikel virus adalah bagian yang pertamakali mengadakan kontak dengan membran dari sel hospes
Hal yang penting untuk diketahui untuk dapat mengerti bagaimana proses virus dapat menginfeksi sel hospes adalah dengan mempelajari struktur dan fungsi dari permukaan luar partikel virus. Secara umum, virus yang tidak beramplop (virus yang telanjang) resisten  hidup dialam bebas; bahkan mereka tahan terhadap asam empedu saat menginfeksi saluran cerna. Virus  yang beramplop lebih rentan terhadap dipengaruhi oleh lingkungan seperti kekeringan, asiditas cairan lambung dan empedu. Perbedaan dalam hal kerentanan ini yang mempengaruhi cara penularan virus.
INFEKSI DARI SEL HOSPES
Tahapan dari infeksi sel hospes dapat dilihat pada gb 3a dan 3b.

Rute virus masuk kedalam tubuh
Klasifikasi Virus berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA)
1. Virus RNA
a. Famili : Picornaviridae
 Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesisRNA genom.
ü  Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein utama.Diameter virion 28-30 nm.
ü  Replikasi dan morfogenesis virus terjadi di sitoplasma.
ü  Spektrum hospes sempit.
  b. Famili : Calicivirdae
 Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal.
ü  Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein utama.Diameter virion 35-45 nm.
ü  Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
ü  Spektrum hospes sempit.
Contoh : virus Sapporoc.
c.  Famili : Togaviridae
 Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNAgenom.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral, tersusun atas 3-4 jenis protein utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 60-70nm.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.
ü  Spektrum hospes luas.
Contoh : virus Chikungunya, virus rubellad.
d.      Famili : Flaviviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA komplementer yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi sintesis RNA genom.
ü  Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas, tersusun atas empat jenis protein utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 40-50 nm.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.
ü  Spektrum hospes luas.
Contoh : virus demam kuninge.
e.       Famili : Bunyaviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. Pada proses replikasinya, RNA virion disalin menjadi mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk translasi mRNA selanjutnya disintesis RNA komplementer. Tiap segmen RNA komplementer kemudian menjadi cetakan bagi RNA genom.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid bentuk helik, tersusun atas empat protein utama.Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120 nm.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran golgi 
f.       Famili : Arenaviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. Prinsip replikasi RNAnya sama dengan Bunyaviridae.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk virion pleomorfik. Diameter virion 50-300 nm (rata-rata 110-130 nm).
ü  Replikasi di sitoplasma morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma.
ü  Spektrum hospes luas.
Contoh : virus lymphotic
g.      Famili : Coronaviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui pembentukan rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakanbagi RNA genom. Sintesis RNA negatif disertai sintesis enam jenis mRNA.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran intrasitoplasma.
Contoh : coronavirus manusia 229-E dan OC43


Famili : Rhabdoviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, satu segmen. Prinsip replikasi RNAnya samadengan Bunyaviridae.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 4-5 protein. Virion berbentuk seperti peluru dengan selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter dan panjang virion 70-85 nm dan 130-180 nm.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya di membran plasma atau intrasitoplasma, tergantung spesies virus.
Contoh : virus stomatitis vesicularis
h.      Famili :Filoviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, segmen tunggal.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tujuh protein utama. Berbentuk pleomorfik. Diameter virion 80 nm dan panjang mencapai 14.000 nm.
ü  Replikasi di sitoplasma.
Contoh : virus Ebola 
i.        Famili : Paramyxoviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk protein mRNA dibuat RNA cetakan RNA genom.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 6-10 protein utama. Berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi dan 
menginduksifusi sel.
ü  Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma. Diameter virion 150-300 nm.
ü  Spektrum hospes sempit.
Contoh : parainfluenza 1-4, viris parotitis
j.        Famili : Orthomyxoviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, segmen berganda (7 untuk influenza C dan 8 untuk influenza Adan B), polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan protein produk mRNA, RNa komplementer dibuat dan dijadikan cetakan pembuatan RNA genom. Sifat segmentasi genom virus memudahkan terjadinya virus mutan.
ü  Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 7-9 protein utama. Bentuk pleomorfik. Selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120nm. Pada filamentosa panjangnya mencapai beberapa mikrometer.
ü  Replikasi RNA di inti dan sitoplasma dan morfogenesis melalui proses
Budding dimembran plasma.
Contoh : virus Influenza A,B, dan C
H5N1 termasuk kedalam virus influenza A


k.      Famili : Reoviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai ganda, segmen ganda (10 untuk reovirus dan obvirus, 11 untuk rotavirus,12 untuk Colorado tick fever virus. Setiap mRNA berasal dari satu segmen genom. Sebagian mRNA dipakai untuk sintesis protein dan sebagian lagi dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan rantai RNA pasangannya.
ü  Virion : tak berselubung, kapsidnya dua lapis dan bersimetri ikosahedral. Diametervirion 60-80 nm.
ü  Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
Contoh : Reovirus 1-3
l.        Famili : Retroviridae
Sifat penting :
ü  RNA : rantai tunggal, terdiri dari dua molekul polaritas negatif yang identik. Replikasi dimulai dengan pemisahan kedua molekul RNA dan pembuatan rantai DNAdengan cetakan RNA tersebu tdengan bantuan reverse transcriptase virion. Setelah molekul RNA-DNA terpisah, dibuat rantai DNA komplementer terhadap pasangan DNA yang sudah ada. DNA serat ganda kemudian mengalami sirkularisasi dan berintegrasi dengan kromosom hospes.Selanjutnya RNA genom dibuat dengan cetakan DNA yang sudah terintegrasi pada kromosom hospes.
ü  Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Virion tersusun atas 7 jenis protein utama. Diameter virion 80-130 nm. Morfogenesis virus melalui proses
budding di membran plasma.
2. Virus DNA
a.       Famili : Adenoviridae
 Sifat penting :
ü  DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA dan translasinya menjadi protein komplek.
ü  Virion : tak berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 70-90 nm.Virion tersusun atas paling tidak 10 protein.
ü  Replikasi dan morfogenesis di inti sel.
ü  Spektrum hospes sempit.
Contoh : Adenivirus 1-49
b.      Famili : Herpesviridae
Sifat penting :
ü  DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
ü  Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 15-200 nm.
ü  Replikasi di intisel. Morfogenesis melalui proses budding
di membran inti. Di dalam sitoplasma virion dibawa dalam vesikel-vesikelke membran plasma. Di membran plasma, membran vesikel fusi dengan membran plasma.
Contoh : virus herpes simplex 1-2, virus B
c.       Famili : Hepadnaviridae
Sifat penting :
ü  DNA : rantai ganda (bagian terbesar) dan rantai tunggal (bagian kecil, di ujung molekul DNA), segmen tunggal. Pada replikasi genom, bagian rantai tunggalnya harus dibuat rantai ganda. Transkripsi DNA menghasilkan mRNA untuk sintesis protein dan RNA lain sebagai cetakan bagi pembuatan DNA oleh reverse transcriptas.
ü  Virion : berselubung (HBsAg), diameter 42 nm. Tersusun atas selubung (HBsAg) dan nukleokapsid. Dalam nukleokapsid terdapat core (HBcAg) dan protein penting lain (HBeAg).
ü  Replikasi di hepatosit terjadi di inti sel sedangkan HBsAg dibuat di sitoplasma.
Contoh : virus hepatitis B
d.      Famili : Papovaviridae
Sifat penting :
ü  DNA : rantai ganda, segmen tunggal sirkuler. Replikasi DNA komplek dan selama replikasi bentuknya tetap sirkuler. Siklus replikasi DNA dapat melibatkan DNA genom yang episomal maupun yang berintegrasi dengan kromosom sel.
ü  Virion : tak berselubung, diameter 45 nm (polyomavirus) dan 55 nm (papillomavirus),tersusun atas 5-7 jenis protein utama.
ü  Replikasi dan morfogenesis di inti sel.
ü  Spektrum hospes sempit.
Contoh : papilloma virus manusia
e.       Famili : Parvoviridae
Sifat penting :
ü  DNA : rantai tunggal, segmen tunggal. Genus Parvovirus lebih banyak mengandung rantai DNA polaritas negatif sedang dua genus lagi DNA polaritas negatif dan positifnya seimbang. Replikasi DNA komplek.
ü  Virion : tak berselubung, nukleokapsid bersimetri ikosahedral dan berdiameter 18-26nm, tersusun atas tiga protein utama.
ü  Replikasi dan morfogenesis di inti sel dan memerlukan bantuan sel hospes.
ü  Spektrum hospes sempit.
Contoh : parvovirus B-19
f.       Famili : Poxviridae
Sifat penting :
ü  DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
ü  Virion : berselubung, berbentuk seperti batu bata dan merupakan virus dengan dimensi terbesar. Tersusun atas lebih dari seratus jenis protein. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi.
ü  Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma yaitu dalam viroplasma (semacam pabrik virus). Hasil morfogenesis dapat berupa virion berselubung maupun tidak.
Contoh : virus cacar sapi.





DAFTAR PUSTAKA
  • Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 187-201
  • Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
  • Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Next
Previous
Click here for Comments

1 comments:

avatar

Black titanium wedding band - Etsy
Check out our titanium dental implants and periodontics black titanium wedding titanium rainbow quartz band selection for titanium belt buckle the best in unique or custom, handmade titanium vs stainless steel apple watch pieces titanium mug from our range of premium-quality brands.